Thursday, 28 July 2011

Jiwa

      Tuhan yang maha agung memisahkan sebuah jiwa dari saripati diri-Nya dan menciptakan keindahan didalamnya.
Ia beri padanya kelembutan angin sepoi-sepoi malam hari, semerbak bunga liar, keelokan cahaya rembulan.

Ia memberi padanya sepiala kebahagiaan dan berfirman,"Minumlah darinya hanya apabila kau lupa akan masa lalu dan mengindahkan akan masa depan."
Ia beri padanya sepiala dukana dan berujar, "Minumlah darinya dan pahamilah makna kegembiraan hidup."
Ia taburkan di dalamnya sebuah cinta yang akan menunggalkan dirinya pada desah pertama dari pengabulan dan kemanisan yang akan meninggalkan dirinya pada kata pertama dari kebanggaan.
Dari surga ia anugrahkan ilmu pengetahuan padanya untuk membimbingnya dia atas jalan kebenaran.
Jauh di dalam dirinya ia tempatkan ketajaman untuk melihat apa yang tak terlihat.
Di dalam dirinya ia ciptakan sebuah jubah kerinduan, yang ditenun para bidadari dari benang-benang pelangi.
Lalu ia tempatkan didalamnya kegelapan dari kebingungan bayang-bayang cahaya.
Lalu tuhan nan maha agung mengambil api dari api penempa kemarahan dan angin yang bertiup dari gurun, pasir dari pantai laut keangkuhan, dan debu serta bekas jejak kaki zaman. Dengan ini ia membentuk manusia.
Ia beri kepadanya kekuatan buta yang meledak ke dalam nyala api kegilaan dan dibasahi oleh nafsu.
Ia tempatkan kehidupan di dalam dirinya, yang merupakan bayangan kematian.
Tuhan nan Maha agung tersenyum dan meratap, menatap dengan cinta yang tak terbatas dan abadi, dan menikahkan manusia dengan jiwanya.

Kahil Gibran.

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: Jiwa
Ditulis Oleh bogorend
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Jiwa ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Maaf apabila terjadi keterlambatan dalam membalas komentar, karena saya hanya mengurus blog ini sendirian dan tidak selalu online 24jam. Terima kasih.

1 comments:

 
Facebook Twitter Google+ RSS
Back to Top